Tuesday, August 10, 2010

Ketakutanku

Sudah 1 bulan aku menjadi siswa kelas XII.Sudah selama itu pula kebiasaan lamaku menunggu bis tiap pagi kulakukan lagi.Tapi ada yang berbeda kali ini.Jika dulu saat kelas XI pemandangan saat menunggu adalah rumah P.Mulyana yang cukup beraktivitas,namun sekarang benar-benar lain.Semenjak rumah tersebut bersama dengan penghuninya digrebeg densus 88 tanggal 22 Juni kemarin,rumah benar-benar mati.Tidak ada aktivitas sama sekali.Kini yang bisa kulihat adalah garis polisi yang mengelilingi rumah itu.
"Kemana perginya keluarga itu?Bagaimana mereka melanjutkan hidup?Apa yang selanjutnya mereka akan lakukan?"
Pertanyaan itu kadang muncul dibenakku.

Dulu yang sering aku lihat adalah P.Mul yang sering duduk-duduk atau menyapu teras,Istrinya yang jalan oagi atau membeli sarapan,anaknya yang mengantar susu kedelai untuk dititipkan kepada para penjual,menantunya yang rajin sekali berolahraga di teras.
Kami gempar,sangat gempar saat pengrebekan itu.Bahkan saat itu aku menutup telingaku sambil menangis ketika mendengar rintihan kesakitan.Mereka terduga teroris yang sedang diinterogasi di mobil tertutup tepat di depan rumahku.mereka diinterogasi sembari dipukuli dengan senjata yang petugas bawa.

Yang benar-benar membuatku ngeri adalah suara-suara mereka.suara mohon ampun untuk tidak dipukuli dan suara kesakitan.Aku benar-benar tidak menyalahkan penangkapan itu.Jika memang benar mereka adalah teroris maka menangkap mereka adalah langkah yang tepat.Tapi tidak bisakah untuk tidak menginterogasi di TKP dengan banyak pasang mata masyarakat menyaksikan?Dan aku aalah yang takut dengan kekerasan.
Aku bisa meneteskan air mata ketika mengingat kalimat-kalimat miris ini tirucap dengan nada melas.
"Demi Allah pak saya tidak tahu.Saya tidak pernah ikut-ikutan yang begituan.Ampun pak sakit!.Kasiani saya pak,istri saya sedang sakit".

Aku benar-benar memohon agar hal yang sama tidak terulang ditempat lain.Menelanjangi terduga teroris,menginterogasi dengan hujanan pukulan,pemandangan para interogator yang tertawa terbahak-bahak serta rintihan sakit.Jangan di tempat umum.sangat menakutkan.......

No comments:

Post a Comment

Name
comment